Postingan yang lalu telah membahas sedikit Ringkasan Biografi Imam Syafi'i yang didalamnya terdapat informasi kelahirannya, perpindahannya dari Ghazzah ke Hijaz, dan ceritannya Imam Syafi'i yang pada saat ingin menulis pengetahuannya dituangkan ke tulang-tulang karena beliau dalam keadaan ekonominya lemah. Tetapi beliau tetap berusaha untuk menuangkan pengetahuannya, dan juga suara kemerduannya saat membaca Al-Qur'an membuat para pendengarnya hingga menangis.
Beberapa Guru-guru yang telah Imam Syafi'i temui yaitu :
- Muslim bin Khalid Az-Zanji, mufti Makkah tahun 180 H yang bertepatan dengan tahun 796 M, ia adalah maula (budak) Bani Makhzum.
- Sufyan bin Uyainah Al Hilali yang berada di Makkah, ia adalah salah seorang yang terkenal ke-tsiqah-annya(jujur dan adil).
- Ibrahim bin Yahya, salah seorang ulama Madinah.
- Malik bin Anas. Syafi'i pernah membaca kitab Al Muwaththa' kepada Imam Malik setelah ia menghafalnya luar kepala, kemudian ia menetap di Madinah sampai Imam Malik wafat tahun 179 H, bertepatan dengan 795 M.
- Waki' bin Jarrah bin Malih Al Kufi.
- Hammad bin Usamah Al Hasyimi Al Kufi.
- Abdul Wahhab bin Abdul Majid Al Bashri
- Keluasan ilmu pengetahuan dalam hal adab (sastra) dan nasab, yang setara dengan Al Hakam bin Abdul Muthalib. Rasul SAW bersabda, "Hanya saja Bani Hasyim dan Bani Muthalib sama."(HR. Ibnu Majah, pembahasan tentang wasiat, bab "Qismah Al Khumus", hadits no.2329)
- Kekuatan menghafal Al-Qur'an dan kedalaman pemahaman antara yang wajib dan sunah, serta kecedasan terhadap seluruh disiplin ilmu yang ia miliki, yang tidak semua manusia dapat melakukannya.
- Kedalaman ilmu tentang sunnah, ia dapat membedakan antara Sunnah yang shahih dan yang dha'if. Serta ketinggian ilmunya dalam hal ushul, mursal, maushul, seta perbedaan antara lafadz yang umum dan yang khusus.
- Imam Ahmad bin Hambal berkata, Para ahli hadits (ashabul hadits) yang dipakai oleh Abu Hanifahtidak diperdebatkan sehingga kami bertemu dengan Imam Syafi'i. Ia adalah manusia yang paling memahami kitab Allah Azza wa jalla dan sunnah Rasul SAW, serta sangat peduli terhadap hadits beliau."
- Karabisy berkata, "Imam Syafi'i adalah rahmat bagi umatMuhammad Shallallahu 'alaihi wasallam.
- Dubaisan berkata,"saya pernahh bersama Ahmad bin Hambal di masjid Jami' yang berada di kota Baghdad, yang dibangun oleh Manshur , kemudian saya datang kepada Husain (Karabisy) lalu bertanya, "Bagaimana pendapatmu tentang Syafi'i?" Dia mengatakan, 'Seperti apa yang saya katakan bahwa ia memulai dengan kitab (Al Qur'an), Sunnah dan Ittifaq. Kami dan orang-orang terdahulu sebelum dia tidak mengetahui apa itu kitab dan sunnah, hingga kami mendengar dari Imam Syafi'i tentang Kitab, Sunnah dan Ijma'."
Imam Ahmad bin Hambal berkata, "saya tidak pernah melihat seseorang yang lebih fakih terhadap kitab allah daripada pemuda Quraisy ini, ia adalah Muhammad bin Idris Syafi'i."
7. Ibnu rahawaih pernah ditanya,"menurut pendapatmu, bagaimana Imam Syafi'i dapat mengusai kitab ini dalam usia yang masih belia?" Ia menjawab,"Allah SWT mempercepat akalnya karena umurnya pendek."
8. Rabi'i berkata, "Kami pernah duduk di majelis Syafi'i setelah beliau meninggal dunia di Basir, tiba-tiba datang kepada kami seorang Arab Badui. Ia mengucapkan salam lalu bertanya, 'Dimanakah bulan dan matahari majelis ini ?' Kami menjawab, 'Beliau telah wafat'. Tiba-tiba ia menangis lalu berkata,'semoga Allah merahmatinya dan mengampuni dosa-dosanya. Sungguh beliau telah menyingkap hujjah yang tertutup, telah merubah wajah orang-orang yang ingkar dan juga telah membuka kedok mereka, serta telah membuka pintu kebodohan dengan penjelasannya.' Kemudian Arab badui itu beranjak pergi."
Referensi : Kitab Al-umm Jilid 1
Bersambung >>
Komentar
Posting Komentar
Silahkan berkomentar bila ada yang belum jelas